STONEHENGE,
OBSERVATORIUM
ASTRONOMI
KUNO
DI DUNIA
Sebuah
legenda kuno dari inggris menceritakan tentang keberadaan makhluk-makhluk mirip
manusia yang bertubuh besar. Mereka membawa batu dari Irlandia ke Inggris untuk
membangun sebuah bangunan besar, yang akan digunakan untuk membelenggu setan
serta arwah – arwah jahat, agar tidak mengganggu kehidupan manusia di bumi.
Legenda itu juga menyebutkan, bahwa monument tersebut dibangun di atas hamparan
padang rumput luas, yang bernama Salisbury.
Berbekal
legenda yang diragukan kebenarannya itu, beberapa orang ‘pemburu harta
karun’mencoba peruntungan mereka, dengan harapan dapat menemuka sesuatu yang
berharga.. Namun apa yang mereka temukan di tempat itu hanyalah tumpukan
batu-batu andesit berukuran besar, yang disusun dengan pola melingkar. Tumpukan
batu-batu berukuran raksasa yang sangat terkenal itu dikenal dengan nama Stonehenge.
Stonehenge |
Stonehenge
berlokasi di dataran Salisbury, tepatnya tiga kilometer dari kota Amesbury,
Wiltshie, di Negara inggris Raya bagian selatan.
Berdasarkan
hasil riset di laboratorium, diketahui bahwa bangunan itu berumur sekitar 4000
hingga 5000 tahun. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Stone henge diperkirakan
dibangun sekitar tahun 3000 SM. Tetapi yang mengagumkan adalah kenyataan bahwa
bangunan itu berhasil bertahan hingga sekarang. Wajar jika kemudian Stonehenge
dinobatkan sebagai salah satu objek wisata yang sangat popular.
Apa saja sih yang menarik dari bangunan batu itu??
Selain legenda kuno yang mengiringinya? Jawabannya sangat banyak dan menarik!!
Pertama,
jika ada di antara kita yang pernah pergi ke dataran Salisbury, pasti akan
segera menyadari bahwa di kawasan itu kita sama sekali tidak akan menjumpai
sumber batu andesit. Kita bahkan tak akan menemukan sesosok gunung pun, yang
bias dijumpai dalam jarak pandang. Keadaan alam Salisbury sangat datar dan
tanahnya hanya dipenuhi oleh rumput-rumput ilalang. Keadaan alam demikian
selalu mengundang tanda Tanya besar dan selalu mengganggu pikiran para
pengunjung Stonehenge… “Dari manakah batu-batu sebesar itu berasal?!”
Menurut
legenda sekelompok raksasa menggotong batu-batu itu dari Irlandia. Akan tetapi
tidak ada yang percaya pada cerita yang tak masuk akal itu. Pada kenyatannya,
satu-satunya lokasi terdekat yang masuk akal untuk dipercaya sebagai tempat
batu-batu itu berasal adalah sebuah gunung berapi yang berjarak sekitar 250 km
dari lokasi berdirinya Stonehenge. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah,
bagaimana cara manusia prasejarah memotong dan mengangkut batu-batu sebesar dan
seberat ituhingga bias berada di tempatnya sekarang? Bagaimana pula cara mereka
menyusun batu-batu itu hingga bisa tersusun saling menindih seperti itu?
Para
ilmuwan dan ahli sejarah dari seluruh dunia pun kemudian melakukan berbagai
penelitian di lokasi tersebut. Dan kesimpulan yang berhasil mereka dapatkan
sungguh mencengangkan! Kuat dugaan bahwa mereka telah mengenal roda, bidang
miring, dan katrol..!!
Ternyata
manusia prasejarah telah menerapkan prinsip kerja pesawat sederhana dalam sebuah
proyek besar dan terbukti bermodalkan pengetahuan sesederhana itu mereka
sanggup melaksanakan pekerjaan besar yang hampit tak masuk akal. Mengangkat dan
memindahkan batu-batu besar sejauh 250 km dan kemudian menyusunnya menjadi
sebuah bangunan yang sanggup bertahan hingga 5000 tahun.
Para
arkeolog memperkirakan Stonehenge dibangun dalam waktu 1500 tahun. Waktu yang
dihabiskan bisa sampai selama itu karena sulitnya memperoleh batu serta
minimnya pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki. Beberapa ahli arkeoloi
dan astronomi berpikir bahwa sebenarnya Stonehenge adalah sebuah computer
raksasa dan observatorium astronomi dari zaman purba. Sir Norman Lockyer,
seorang ahli astro-arkeologi asal Inggris adalah orang yang pertama berpikir
mengenai hal itu. Melalui penelitian yang dilakukannya pada tahun 1901, Ia
mendapatka kesimpulan bahwa Stonehenge adalah bangunan yang digunakan untuk
memuja matahari. altar utama Stonehenge yang terletak di bagian tengah, selalu
satu garis dengan arah matahari terbit di setiap musim panas di Inggris.
Selain
itu Lockyer juga mamperkirakan bahwa Stonehenge juga berfungsi sebagai computer
purba. Karena diduga manusia prasejarah juga memanfaatkan banguna Stonehenge
sebagai sarana untuk memprediksi perubahan musim dengan membaca jatuhnya
bayangan matahari pada saat=saat tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
perhitungan waktu untuk menentukan musim telah dikenal sejak 5000 tahun lalu.
Namun,
bagaimanapun juga itu hanyalah dugaan. Karena kenyataannya hingga kini maksud
dan tujuan yang melatarbelakangi pembangunan Stonehenge masih menjadi misteri
yang sangat gelap. Benarkah banguna berusia 5000 tahun itu dibangun untuk
tujuan sebagaimana dugaan Lockyer? Atau mungkin memang seperti yang disebut
dalam legenda.. yaitu untuk membelenggu arwah jahat?? Apapun itu, nampaknya
jawaban pasti yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya masih harus kita
tunggu, sampai ada ilmuwan masa depan yang mengungkapkannya.. dan siapa tahu,
ilmuwan itu adalah salah satu dari kita??! Siapa tahu?