1. Berdasarkan kekuatan dan kandungan material
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
2. Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas
Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas, gunung api dapat kita bedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
a. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava yang keluar ke permukaan bumi bersifat cair sehingga mudah mengalir. Misalnya: Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di Hawaii.
b. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan interval waktu tertentu. Misalnya gunung api stromboli di Kepulauan Lipari dimana tenggang waktu letusannya ± 12 menit, jadi setiap 12 menit akan terjadi letusan dengan memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan lapili. Contoh yang lain adalah Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung Raung di Jawa.
c. Letusan Tipe Vulkano
Litusan gunung api bertipe vulkano akan mengeluarkan material padat seperti bom, lapili, abu serta material cair seperti lava. Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma. Contohnya Gunung Vesuvius dan Etna di Italia serta Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur.
d. Letusan Tipe Merapi
Gunung api bertipe ini akan mengeluarkan lava kental sehingga jika lavanya mendingin, maka dapat menyumbat lubang kepundan. Tersumbatnya lubang kepundan menyebabkan tekanan di bawah bumi menumpuk semakin besar sehingga ketika sampai di batas kritis, maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan pecahannya akan terdorong keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu juga akan muncul awan panas atau wedhus gembel.
e. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena mampu mengeluarkan material letusan sampai ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung. Contoh gunung bertipe perret adalah gunung krakatau dan gunung St. Helens.
f. Letusan Tipe Pelee
Gunung bertipe pelee dapat meledak karena terjadi penyumbatan pada lubang kepundan seperti berbentuk jarum. Hal ini menyebabkan tekanan dari dalam bumi yang seharusnya dikeluarkan menjadi tertumpuk sehingga lama-kelamaan gunung akan meletus.
g. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut
akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh gunung dengan tipe ini antara lain Gunung dan Gunung Sint Vincent.
Nah untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber : http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
2. Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas
Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas, gunung api dapat kita bedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
a. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava yang keluar ke permukaan bumi bersifat cair sehingga mudah mengalir. Misalnya: Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di Hawaii.
b. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan interval waktu tertentu. Misalnya gunung api stromboli di Kepulauan Lipari dimana tenggang waktu letusannya ± 12 menit, jadi setiap 12 menit akan terjadi letusan dengan memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan lapili. Contoh yang lain adalah Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung Raung di Jawa.
c. Letusan Tipe Vulkano
Litusan gunung api bertipe vulkano akan mengeluarkan material padat seperti bom, lapili, abu serta material cair seperti lava. Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma. Contohnya Gunung Vesuvius dan Etna di Italia serta Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur.
d. Letusan Tipe Merapi
Gunung api bertipe ini akan mengeluarkan lava kental sehingga jika lavanya mendingin, maka dapat menyumbat lubang kepundan. Tersumbatnya lubang kepundan menyebabkan tekanan di bawah bumi menumpuk semakin besar sehingga ketika sampai di batas kritis, maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan pecahannya akan terdorong keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu juga akan muncul awan panas atau wedhus gembel.
e. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena mampu mengeluarkan material letusan sampai ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung. Contoh gunung bertipe perret adalah gunung krakatau dan gunung St. Helens.
f. Letusan Tipe Pelee
Gunung bertipe pelee dapat meledak karena terjadi penyumbatan pada lubang kepundan seperti berbentuk jarum. Hal ini menyebabkan tekanan dari dalam bumi yang seharusnya dikeluarkan menjadi tertumpuk sehingga lama-kelamaan gunung akan meletus.
g. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut
akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh gunung dengan tipe ini antara lain Gunung dan Gunung Sint Vincent.
Nah untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber : http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/