"Go Green.. Fallin in Love With Your Climate..:)

Daftar Isi

GEOGRAFI – ASTRONOMI bag. 3

Minggu, 16 Februari 2014


SISTEM MATAHARI – BUMI – BULAN

            Revolusi bumi mengelilingi matahari , bulan mengelilingi bumi, dan rotasi ketiga benda tersebut mengelilingi sumbu – sumbunya mempunyai arah yang sama. Dalam system matahari, benda yang paling besar adalah matahari dengan diameter 109 kali diameter bumi dan massanya 33.000 kali massa bumi. Diameter bulan adalah 3.476 km atau kurang lebih ¼ besar bumi, sedangkan massanya kurang lebih 1 % massa bumi. Orbit bulan adalah elips dengan bumi pada salah satu fokus. Jarak bulan – bumi terjauh (apogee) adalah 253.000 mil sedang jarak terdekatnya (perigee) adalah 222.000 mil. Jarak rata-rata bulan – bumi adalah 238.860 mil atau 384.330 km.

Sistem Matahari - Bumi - Bulan


            Bidang orbit bulan miring dengan dengan sudut 5,1 0 terhadap bidang ekliptika. Fasa bulan tergantung pada posisinya relative terhadap bumi dan matahari. jika bulan berada di antara bumi dan matahari, dikatakan bulan berada dalam konjungsi. Pada waktu ini hanya sisi bulan yang menjauuhi bumi disinari matahari, dan fasa bulan adalah bulan baru. Karena itu bulan tampak pada horizon hanya pada siang hari dan masih tampak gelap. Sesudah bulan baru, bulan memasuki fasa bulan sabit, penyonarannya semakin hari semakin terang. Jika bulan mencapai titik orbitnya yang berada pada sebuah garis tegak lurus denga garis yang menghubungkan bumi dan matahari, dikatakan bulan berada dalam perempatanpertama (bulan separo). Setelah itu bulan memasuki fasa punggung bungkuk (gibbous), pada waktu ini bulan lebih dari separo. Jika bulan berada pada sisi bumi yang membelakangi matahari, dikatakan bulan berada dalam oposisi. Seluruh bulatan bulan yang menghadap bumi diterangi sehingga bulan tampak seluruhnya. Bulan purnama hanya tampak pada sisi bumi yang malam hari. Selanjutnya bulan berturut-turut memasuki tingkat punggung bungkuk kedua (second gibbous), perempatan terakhir, tingkat bulan sabit, dan kembali lagi ke fasa bulan baru.

Fasa Bulan

            Interval waktu yang dibutuhkan agar bulan melalui seluruh fasanya  disebut bulan sinodik dan sama dengan sekitar 29,5 hari. Interval ini adalah dasar dari bulan kalender.
            Beda antara bulan sidereal; periode revolusi bulan relatif terhadap bintang, dan bulan sinodik; periode revolusi bulan relatif terhadap matahari. bintang – bintang ditinjau berjarak tak terhingga, jadi cahaya bintang dapat dianggap masuk ke tata surya sepanjang sinar-sinar yang paralel. Karena bumi berputar terhadaap matahari, maka bulan harus melakukan perjalanan lebih jauh daripada satu revolusi sideral untuk melengkapi revolusi sinodiknya relative terhadap matahari. jarak ekstra (tambahan) sesuai dengan 1/12 sebuah lingkaran ( 1 bulan atau 1/12 x 1 tahun) dalam orbit bumi, dan karenanya sesuai dengan 1/12 sebuah lingkaran atau 2  1/3 hari dalam orbit bulan. Dengan demikian bulan sinodik (dari fasa ke fasa) adalah sekitar 2  1/3 hari lebih lama daripada bulan sideral.

            Jika bulan dalam orbitnya memotong bidang ekliptika sepanjang garis yang menghubungkan bumi dan matahari maka terjadi gerhana. Dalam hal ini matahari, bumi, dan bulan terletak dalam satu garis lurus. Jika bumi berada antara bulan dan matahari pada waktu bulan purnama maka bayangan bumi mengenai bulan dan terjadi gerhana bulan. Jika bulan terletak antara bumi dan matahari pada waktu bulan baru maka bayangan bulan mengenai bumi dan terjadi gerhana matahari.

Gerhana Matahari

Gerhana Bulan