SISTEM
MATAHARI – BUMI – BULAN
Revolusi
bumi mengelilingi matahari , bulan mengelilingi bumi, dan rotasi ketiga benda
tersebut mengelilingi sumbu – sumbunya mempunyai arah yang sama. Dalam system
matahari, benda yang paling besar adalah matahari dengan diameter 109 kali
diameter bumi dan massanya 33.000 kali massa bumi. Diameter bulan adalah 3.476
km atau kurang lebih ¼ besar bumi, sedangkan massanya kurang lebih 1 % massa
bumi. Orbit bulan adalah elips dengan bumi pada salah satu fokus. Jarak bulan –
bumi terjauh (apogee) adalah 253.000 mil sedang jarak terdekatnya (perigee)
adalah 222.000 mil. Jarak rata-rata bulan – bumi adalah 238.860 mil atau
384.330 km.
Sistem Matahari - Bumi - Bulan |
Bidang
orbit bulan miring dengan dengan sudut 5,1 0 terhadap bidang ekliptika.
Fasa bulan tergantung pada posisinya relative terhadap bumi dan matahari. jika
bulan berada di antara bumi dan matahari, dikatakan bulan berada dalam
konjungsi. Pada waktu ini hanya sisi bulan yang menjauuhi bumi disinari
matahari, dan fasa bulan adalah bulan baru. Karena itu bulan tampak pada
horizon hanya pada siang hari dan masih tampak gelap. Sesudah bulan baru, bulan
memasuki fasa bulan sabit, penyonarannya semakin hari semakin terang. Jika
bulan mencapai titik orbitnya yang berada pada sebuah garis tegak lurus denga
garis yang menghubungkan bumi dan matahari, dikatakan bulan berada dalam
perempatanpertama (bulan separo). Setelah itu bulan memasuki fasa punggung
bungkuk (gibbous), pada waktu ini bulan lebih dari separo. Jika bulan berada
pada sisi bumi yang membelakangi matahari, dikatakan bulan berada dalam
oposisi. Seluruh bulatan bulan yang menghadap bumi diterangi sehingga bulan
tampak seluruhnya. Bulan purnama hanya tampak pada sisi bumi yang malam hari.
Selanjutnya bulan berturut-turut memasuki tingkat punggung bungkuk kedua
(second gibbous), perempatan terakhir, tingkat bulan sabit, dan kembali lagi ke
fasa bulan baru.
Fasa Bulan |
Interval
waktu yang dibutuhkan agar bulan melalui seluruh fasanya disebut bulan sinodik dan sama dengan sekitar
29,5 hari. Interval ini adalah dasar dari bulan kalender.
Beda
antara bulan sidereal; periode revolusi bulan relatif terhadap bintang, dan
bulan sinodik; periode revolusi bulan relatif terhadap matahari. bintang –
bintang ditinjau berjarak tak terhingga, jadi cahaya bintang dapat dianggap
masuk ke tata surya sepanjang sinar-sinar yang paralel. Karena bumi berputar
terhadaap matahari, maka bulan harus melakukan perjalanan lebih jauh daripada
satu revolusi sideral untuk melengkapi revolusi sinodiknya relative terhadap
matahari. jarak ekstra (tambahan) sesuai dengan 1/12 sebuah lingkaran ( 1 bulan
atau 1/12 x 1 tahun) dalam orbit bumi, dan karenanya sesuai dengan 1/12 sebuah
lingkaran atau 2 1/3 hari dalam orbit
bulan. Dengan demikian bulan sinodik (dari fasa ke fasa) adalah sekitar 2 1/3 hari lebih lama daripada bulan sideral.
Jika
bulan dalam orbitnya memotong bidang ekliptika sepanjang garis yang
menghubungkan bumi dan matahari maka terjadi gerhana. Dalam hal ini matahari,
bumi, dan bulan terletak dalam satu garis lurus. Jika bumi berada antara bulan
dan matahari pada waktu bulan purnama maka bayangan bumi mengenai bulan dan
terjadi gerhana bulan. Jika bulan terletak antara bumi dan matahari pada waktu
bulan baru maka bayangan bulan mengenai bumi dan terjadi gerhana matahari.
Gerhana Matahari |
Gerhana Bulan |