"Go Green.. Fallin in Love With Your Climate..:)

Daftar Isi

GEOGRAFI – KEBUMIAN

Senin, 10 Februari 2014


BENCANA ALAM KEBUMIAN DI INDONESIA

          Benua maritim Indonesia merupakan daerah pembentukan awan konvektif jenis cumulus yang paling aktif. Wilayah Indonesia menerima panas sensibel dan panas laten dalam jumlah besar, sehingga awan konvektif jenis cumulus sangat dominan, jumlah hari guruh berkisar antara 100 dan 200 per tahun. Elektrifikasi awan guruh disebabkan oleh efek termoelektrik dalam es, dan oleh medan listrik yang berarah kebawah sehingga pertikel-pertikel awan dan presipitasi dipolarisasikan dengan muatan positif pada bagian bawah dan muatan negative pada bagian atas partikel.
          Dua sabuk seismik yaitu Lingkar Pasifik dan Mediteran atau Alpide, keduanya bertemu di Irian. Gerakan kerak bumi yang dikaitkan dengan gelombang seismik di ukur oleh seismograf. Ada 3 jenis gelombang seismik
a.    Gelombang primer atau gelombang P, termasuk gelombang tercepat
b.    Gelombang sekunder atau gelombang S, yang lebih lambat dari gelombang P
c.    Gelombang permukaan atau gelombang Rayleigh dan Love yang sangat lambat

Gempa tektonik sering menimbulkan kerusakan dan korban jiwa, sedangkan gempa vulkanik dan gempa runtuhan mempunyai intensitas lemah.

Gempa di Yogyakarta


Tsunami adalah istilah Jepang yang berarti gelombang laut atau serangkaian gelombang yang dihasilkan oleh gerakan kerak bumi yang mendadak, misalnya dalam gempa bumi. Tsunami disebut juga gelombang pasang (tidal wave). Pada hari Minggu 26 Desember 2004 jam 09.00 WIB, gelombang tsunami menghantam Negara-negara Asia yaitu Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara), Malaysia, Thailand, Myanmar, Bangladesh, Srilanka, India, Maladewa, dan afrika Timur, yaitu Somalia, Kenya, dan Tansania. Gelombang tsunami kali ini adalah yang terbesar spanjang sejarah dengan menelan korban penduduk Asia sekitar 160.000 jiwa dan Afrika sekitar 300 jiwa. Korban jiwa di Indonesia (Aceh, Sumatera Utara, dll.) diduga 124.000 mati dan sekitar 12.500 orang dinyatakan hilang. Pusat gempa berada di laut pada posisi geografis 2,90 LU – 95,60BT atau sekitar 149 km di sebelah selatan kota Meulaboh (Aceh Barat) dengan kekuatan gempa mencapai 10,0 SR

Tsunami


Meskipun wilayah Indonesia memiliki gaya Coriolis kecil, tetapi efek siklon tropis dapat mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, terutama vurah hujan dan angin. Siklon tropis mula-mula muncul sebagai gangguan tropis, kemudian meningkat menjadi depresi tropis jika kecepatan angin mencapai 20 knot (1 knot = 0,5 m/s), selanjutnya meningkat menjadi badai tropis jika kecepatan angin antara 34 dan 64 knot, dan akhirnya menjadi siklon tropis jika kecepatan angina melebihi 64 knot. Setiap tahun muncul 80-100 siklon tropis yang menimbulkan kematian rata-rata 20.000 jiwa dan kerugian ekonomi mencapai 7 milyar dollar AS

Siklon Tropis

Kekeringan (drought) adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartika sebagai kondisi dengan jumlah curah hujan sedikit. Kekeringan disebabkan oleh subsidensi yang menghalangi pembentukan awan sehingga terjadi defisiensi (kekurangan) curah hujan. Dalam peristiwa El Nino terjadi subsidensi di atas Indonesia dan awan hujan bergeser di Pasifik Tengah, sehingga di Indonesia mengalami kekeringan dan musim kemarau panjang. Di daerah monsun bencana kekeringan dan banjir hampir periodik, karena monsun adalah fenomena periodik.

Kekeringan


Sebab utama bencana banjir adalah faktor meteorologis terutama curah hujan, distribusi dan durasi hujan. Sifat fisis permukaan tanah, misalnya kadar air tanah, tanah gundul, tanah lereng juga di tentukan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Baik awan konvergensi maupun awan siklon tropis mempunyai system cuaca skala meso atau makro yang dapat menyebabkan banjir skala luas jika terjadi ketidakseimbangan antara curah hujan, infiltrasi, dan limpasan, terutama jika drainase (saluran air) tidak berfungsi dengan baik. Wilayah Indonesia dilalui oleh daerah konvergensi antar tropis yang bergerak ke sebelah utara atau selatan ekuator mengikutu gerak semu matahari.

Banjir