"Go Green.. Fallin in Love With Your Climate..:)

Daftar Isi

Minggu, 09 Februari 2014

GEOGRAFI

PLANET BUMI

A.    PENGERTIAN BUMI

          Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.





          Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi. Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
         
       
   Sampai sekarang, baru bumi yang ditemukan sebagai penopang kehidupan manusia. Bumi adalah planet ketiga setelah merkurius dan venus dalam tata surya model heliosentris. Sangat disayangkan, akhir-akhir ini bumi mengalami pemanasan global akibat gas-gas terutama karbondioksida yang bertindak sebagai gas rumah kaca, dan akibat penipisan lapisan ozon oleh gas buang industry, terutama CFC. Ozon adalah lapisan atmosfer pada ketinggian antara 20 dan 30 km dari permukaan laut sebagai lapisan pelindung kehidupan di permukaan bumi, karena lapisan ini menyerap radiasi matahari berenergi tinggi seperti radiasi ultra violet. Jika tidak ada aksi pada pemanasan global, maka bumi kita sebagai “kapal angkasa yang nyaman” akan menjadi “rumah yang panas”.

         

B.    BENTUK DAN UKURAN BUMI

          di pandang dari angkasa, bumi bercahaya seperti batu menyala-nyala dalam tata surya. Sejak zaman Phythagoras(500 sebelum Masehi), bentuk umum bumi dikenal bulat. Claudius Ptolemy mengumpulkan daftar pengamatan ekstensif yang menunjukkan bahwa bumi berbentuk bola. Christopher Columbus (1451-1506) mengetahui bahwa bumi adalah bulat dan ia berpikir dapat menemukan jalan pintas ke Hindia dengan berlayar ke barat. Tetapi dengan memakai nilai-nilai Ptolemy untuk bulatan bumi, Columbus mendapatkan pelayarannya jauh lebih panjang daripada yang ia perkirakan. Karena nilai yang diperoleh Ptolemy lebih kecil daripada nilai-nilai aktual.  Bumi tidak tepat berbentuk bola, tetapi berbentuk dempak dengan jari-jari kutub 21,5 km lebih pendek dari jari-jari ekuator. Tonjolan ekuatorial membuat diameter ekuator 12.757 km, sehingga diameter melalui kutub sekitar 12.714 km. Luas permukaan bumi  = 510 juta km2, dan volumenya 1,08 x 1012 km3.

C.    ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

          Bumi berotasi mengelilingi sumbu imaginernya dengan periode 23 jam 56 menit, dan berotasi dari barat ke timur. Akibatnya benda-benda langit tampak melakukan peredaran semu harian dari timur ke barat. Peristiwa ini serupa dengan perjalanan kereta api dari barat ke timur, yang menyebabkan penumpang seolah-olah melihat pepohonan bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi juga mengakibatkan angina dibelokkan ke kanan di belahan bumi utara (BBU) dank e kiri di belahan bumi selatan (BBS).






      Bumi juga melakukan revolusi mengelilingi matahari dengan periode 365,3 ahri. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, keduudkan matahari tepat di ekuator, disebut ekinoks. Jadi, selama periode revolusi (1 tahun) terjadi 2 kali ekinoks. Keyika ekinoks, tempat-tempat di muka bumi mengalami siang dan malam yang sama, yaitu 12 jam. Pada tanggal 22 Juni dan 22 Desember, kedudukan matahari berada paling jauh dari ekuator, disebut solstis. 


Pada tanggal 22 Juni, matahari berada pada garis 23 1/20U, disebut garis balik utara, sedangkan pada tanggal 22 Desember, matahari berada pada garis lintang 23 1/20S, disebut garis balik selatan. Pada waktu solstis, lamanya siang dan malam di tempat-tempat di muka bumi tidak sama, kecuali di ekuator.