"Go Green.. Fallin in Love With Your Climate..:)

Daftar Isi

NASA: MANUSIA MENDARAT DI MARS SEKITAR TAHUN 2030

Selasa, 29 April 2014



NASA membeberkan rencana jangka panjang untuk pendaratan manusia di Mars pada 2030-an.

Lanskap permukaan Planet Mars. (Thinkstockphoto)
William H Gerstenmaier, pengelola NASA bidang eksplorasi dan kegiatan manusia, mengikuti langkah-langkah program Mercury dan Gemini NASA, keduanya mencari jalan untuk menempatkan manusia di bulan dengan misi Apollo.

Pada hari Rabu (9/4), di depan sub komite Senat Perdagangan, Sains dan Transportasi, mengatakan NASA mengambil langkah "yang akan memungkinkan manusia mencapai kemajuan berkelanjutan untuk kehadiran manusia di permukaan Mars."
"Kami sedang membuat perangkat keras untuk jalan menuju Mars," kata Gerstenmaier pada para senator.

Pada tahun 2017, contohnya, badan tersebut berencana melakukan tes roket Space Launch System (SLS) tanpa awak dan kendaraan kru serbaguna, yang akan digunakan untuk membawa astronot ke Mars.

Langkah awal menuju Mars termasuk misi "Earth-reliant" ("bergantung pada Bumi") seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional, mendarat di asteroid di orbit bulan, dan akhirnya, misi "Mars-ready" atau siap menuju Mars.
Di tahap pertama ini, NASA, bersama mitra internasional dan badan swasta, akan melakukan penelitian tentang bagaimana menjaga agar kru luar angkasa selamat dan produktif selama penerbangan luar angkasa.

Upaya gabungan ini juga akan mengeksplorasi bagaimana membawa kargo dan kru dengan biaya yang terjangkau ke orbit rendah Bumi. Langkah besar ini telah disetujui oleh subkomite DPR kemarin.
Misi ini mengharuskan NASA untuk mengarahkan sebuah asteroid ke orbit bulan, mendaratkan astronot di asteroid, dan kembali dengan selamat ke Bumi.

"Kami akan mengambil bagian dari sistem tata surya, kami akan membelokkannya ke sekitar bulan dan memasukkannya ke dalam orbit retrograde sekitar bulan di mana kru kami bisa berkunjung," kata Gerstenmaier.
Misi ini akan mengembangkan keahlian dan teknik yang dibutuhkan untuk menempatkan keberadaan manusia ke sistem planet selain Bumi di Tata Surya.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/nasa-manusia-mendarat-di-mars-sekitar-tahun-2030

DI LUAR ANGKASA, AIR SENI ASTRONOT SANGAT BERHARGA



Pemrosesan air kencing sebagai minuman dapat menekan biaya, karena mengirim air dari bumi ke stasiun luar angkasa memerlukan biaya besar

Baru-baru ini jurnal ACS Sustainable Chemistry & Engineering melansir, peneliti menemukan sistem baru untuk mendaur-ulang limbah astronot, yaitu air kencing mereka. Daripada membuang limbah itu ke luar, teknik ini dapat mengubah limbah itu menjadi keuntungan, dengan mengonversinya sebagai energi dan minuman.

Eduardo Nicolau, Carlos R. Cabrera dan kolega mengemukakan, limbah manusia dapat mengotori luar angkasa, jika diendapkan secara jangka panjang. Penelitian sebelumnya menunjukan, penanggulangan limbah menggunakan forward osmosis dan sel bahan bakar dapat menghasilkan energi baru.

Hal tersebut akhirnya menginspirasi tim Nicolau untuk membuat sistem daur ulang yang mengubah air kencing di luar angkasa. Menggunakan forward osmosis, Nicolau menyaring urea sebagai komponen terbesar air kencing, dan memisahkannya dengan air.

Selanjutnya melalui UBE atau Urea Bioreactor System, urea dapat dikonversi menjadi amonia menggunakan bioreaktor. Setelah menjadi amonia, sel bahan bakar akan mengubahnya menjadi energi. Dengan adanya sistem daur ulang yang mengubah air kencing di luar angkasa, saat persediaan air menipis, kencing yang sudah diproses nantinya akan menjadi sumber minuman para astronot.

Pemrosesan air kencing sebagai minuman juga dapat menekan biaya, karena mengirim air dari bumi ke stasiun luar angkasa memerlukan biaya besar. Sistem ini memang diperuntukkan untuk misi luar angkasa. Kenyataannya, menurut para ilmuwan, sistem UBE juga dapat digunakan untuk pengolahan limbah manusia, terkait dengan urea dan amonia.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/di-luar-angkasa-air-seni-astronot-sangat-berharga



SECUIL GERHANA MATAHARI UNTUK INDONESIA



Wilayah di bawah garis hijau merupakan area yang dilewati Gerhana Matahari Sebagian di Indonesia. (Kredit: Solar Eclipse Maestro)
Mengawali musim gerhana tahun 2014, Gerhana Bulan Total sudah berlalu. Dan gerhana kedua di tahun 2014 akan kita jelang.
Gerhana kedua di musim gerhana, tapi juga merupakan gerhana Matahari pertama di tahun 2014. 29 April 2014, sebagian kecil masyarakat di Bumi akan bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian. Sedangkan sajian utama dari gerhana ini yakni Cincin Api Matahari hanya bisa dinikmati oleh penguin di Antartika!

Gerhana Matahari terjadi saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang oleh Bulan. Pada saat Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, ada kalanya seluruh cahaya Matahari dihalangi Bulan sehingga terjadi Gerhana Matahari Total, dan ada kalanya juga hanya sebagian cahaya Matahari yang terhalang sehingga pengamat di Bumi yang berada dalam jalur gerhana masih bisa melihat sebagian piringan Matahari.

Bulan yang berdiameter 3476 km, bergerak mengelilingi Bumi dalam lintasan elips sehingga jarak antara Bumi dan Bulan bervariasi dari jarak rata-ratanya yakni 384460 km. Variasi jarak Bumi - Bulan bisa mencapai maksimum 406767 km dan jarak minimumnya adalah 356395 km. Kombinasi diameter Bulan dengan jarak Bumi - Bulan menyebabkan piringan Bulan di langit atau diameter sudut Bulan juga bervariasi dari 29' 22'' sampai dengan 33' 31''. Rata-rata ukuran diameter sudut Bulan 31' 5''.

Selain Gerhana Matahari Total (GMT) dan Gerhana Matahari Sebagian (GMS), ada juga Gerhana Matahari Cincin (GMC), yang terjadi saat piringan Bulan yang menghalangi cahaya Matahari lebih kecil dari piringan Matahari. Akibatnya, Bulan menghalangi sebagian besar cahaya Matahari, menyisakan lingkaran cincin Matahari yang tidak tertutupi piringan Bulan seperti yang akan terjadi pada 29 April ini.

GMC 29 April 2014 merupakan gerhana istimewa dalam seri Saros 148, karena ia merupakan gerhana cincin pertama dalam seri tersebut. Gerhana Matahari Cincin dalam seri Saros 148 akan berganti menjadi Gerhana Hibrid pada 20 Mei 2050 dan gerhana total pertamanya akan terjadi pada 31 Mei 2068.

Gerhana Matahari Sebagian bisa dinikmati oleh sebagian penduduk Bumi di Samudera Hindia, selatan Indonesia, dan Australia.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/secuil-gerhana-matahari-untuk-indonesia

KAPAN OKSIGEN MUNCUL DI BUMI?

Sabtu, 19 April 2014



Permulaan oksigen muncul di muka Bumi masih jadi perdebatan ilmuwan.

NASA
Jauh sebelum perubahan iklim yang dirasakan manusia di Bumi hari ini, pada lebih dari 2 miliar tahun lampau, sebenarnya di Bumi ini telah berlangsung peperangan kimiawi.
Sebelum tumbuhan mengetahui fotosintesis, organisme uniseluler harus bertahan hidup dari senyawa-senyawa kimia: hidrogen, metana, belerang, dan sebagainya.
Hidup tanpa oksigen, bakteri anaerob terus mengalami keracunan, hingga proses evolusi ganggang hijau-biru sianobakteri(cyanobacteria) yang mengembangkan fotosintesis dan mulai mengembuskan oksigen.
Gas yang sangat reaktif—berpadu logam-logam serta protein— di dalam sel anaerobik, membunuh mereka. Tapi sianobakteri malah dapat pesat berkembang, mengubah sinar matahari jadi gula dan membuang sejumlah besar oksigen sebagai limbahnya.
Kadar oksigen di bebatuan naik secara mendadak pada 2,5 miliar tahun yang lalu — lonjakan yang dikenal sebagai "Great Oxidation Event" (GOE). Lonjakan ini yang telah lama dipegang sebagai bukti kapan waktu sianobakteri mulai berfotosintesis.
Namun sebuah studi peneliti geokimia Yale University Noah Planavsky dan rekan-rekan yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience pada 23 Maret, mengumpulkan data-data dengan teknik baru dan mengatakan ada indikasi oksigen yang memproduksi kehidupan aerob sudah ada lebih lama lagi dari GOE.
Kini banyak peneliti yang berpikir, organisme ada di Bumi sejak 3 miliar tahun lalu. Dan ibarat ahli restorasi karya seni menemukan imaji tersembunyi di balik sebuah lukisan, ilmuwan pun menemukan gambar baru kapan Bumi pertama kali 'bernapas'.
Temuan para peneliti ini melecut debat baru: apakah mikroba yang membuat planet kita ini bernapas, atau perubahan lingkungan yang mendorong planet menjadi kaya oksigen? Jawaban masih relatif.
Kemungkinannya; Bumi itu sendiri yang memainkan peran dalam peningkatan kadar oksigen. Sebab secara geologis, Bumi berubah. Benua meluas, erosi pada kerak Bumi, dan perubahan sifat gunung berapi — semua ini artinya memuntahkan keluar gas.
Pergeseran-pergeseran tersebut dapat menciptakan perubahan pada udara (atmosfer) Bumi, seiring dengan apa yang dilakukan sianobakteri.
"Yang menarik pula untuk studi kami ini, yaitu mencoba menerangkan tentang peranan aspek biologis versus aspek geologis pada titik balik besar sejarah Bumi," ujar Planavsky.
Bumi merupakan satu-satunya planet di sistem keplanetan Tata Surya yang memiliki gas O2dalam konsentrasi tinggi.

(Gloria Samantha. Sumber: Live Science's Our Amazing Planet, Nature)
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/kapan-oksigen-muncul-di-bumi

KAPAN BULAN LAHIR DI ALAM SEMESTA?

Itu adalah pertanyaan sederhana, tetapi sulit untuk menjawabnya.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terpotret melintasi bulan sabit. | Juan Gonzalez-Alicea
Kapan Bulan lahir di alam semesta? Pertanyaan sederhana, tetapi sulit untuk menjawabnya.
Beberapa upaya untuk mengetahui waktu kelahiran Bulan telah dilakukan, diantaranya dengan memerkirakan waktu sebuah benda seukuran Mars menumbuk Bumi.
Bulan terbentuk saat benda sebesar Mars menumbuk Bumi. Debris dari benda langit tersebut mengumpul dan membentuk Bulan.
Diprediksi, Bulan lahir antara 30 juta tahun setelah Tata Surya (4,5 miliar tahun lalu) hingga 100 juta tahun setelah Bimasakti (13,6 miliar tahun lalu).
Dengan mengkonstruksi "jam geologi", Seth Jacobson dari Observatoire de la Cote Azur di Nice, Perancis, berhasil mengungkap waktu kelahiran Bulan dengan lebih pasti.
Jacobson menentukan umur Bulan dengan pengukuran umur interior Bumi dipadu dengan simulasi komputer tentang proses pembentukan planet di Tata Surya.
Diuraikan situs IFLScience.com, Jumat (4/4), Jacobson membuat simulasi pembentukan planet terestrial Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dari protoplanet yang mengorbit Matahari.
Dengan menganalisis 259 simulasi yang dibuat, Jacobson menemukan relasi antara waktu Bumi ditumbuk dengan material yang ditambahkan pada Bumi dalam peristiwa itu.
Material yang ditambahkan pada Bumi berasal dari obyek yang menumbuk Bumi. Saat obyek menumbuk, permukaan Bumi meleleh.
Unsur besi di permukaan Bumi kemudian "tenggelam", membawa unsur siderophile atau yang cenderung berikatan dengan besi, seperti platinum dan iridium.
Berdasarkan analisis Jacobson, Bulan terbentuk antara 63 juta hingga 127 juta setelah pembentukan Tata Surya.
Dengan demikian, umur Bulan menurut analisis Jacobson lebih muda dari umur menurut analisis dengan uranium.
Riset Javobson juga menandai adanya "jam geologi" pertama tentang pembentukan planet di Tata Surya, sekaligus penanggalan Bulan yang tak tergantung pada analisis radioaktif.

(Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com)
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/kapan-bulan-lahir-di-alam-semesta

DITEMUKAN, PLANET BARU SEUKURAN BUMI

Planet yang baru ditemukan tampak bisa menampung kehidupan, menurut sekelompok astronom internasional.

Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Sebuah planet yang baru ditemukan tampaknya pas untuk menampung kehidupan, menurut sekelompok astronom internasional.
Mengorbiti sebuah bintang yang berjarak sekitar 500 tahun cahaya, planet yang disebut Kepler-186f itu berukuran mirip dengan Bumi. Ia mengorbiti bintang pada jarak yang tepat untuk air di permukaan, yang penting untuk kehidupan.
Namun planet itu tidak serupa dengan Bumi, menurut ilmuwan keplanetan NASA Elisa Quintana.
"Lebih kepada sepupu Bumi, bukan kembaran Bumi. Karakteristiknya sama, namun bintang induknya sangat berbeda," ujarnya.
Kepler-186f mengorbiti bintang yang lebih kecil dan lebih dingin daripada matahari kita.
Namun, dalam tulisan pada jurnal Science, para astronom mengatakan planet tersebut tampak relatif lebih dekat dibandingkan dengan sebagian besar ratusan planet yang telah ditemukan selama ini.
Beberapa adalah planet raksasa berselimut gas dengan atmosfer yang tebal, sementara yang lainnya mengorbit terlalu dekat dengan bintang mereka dan terlalu panas untuk kehidupan.
Dua planet yang ditemukan tahun lalu ada pada orbit yang tepat dan dapat menjadi kandidat-kandidat bagus bagi kehidupan, ujar Quintana, namun ukurannya lebih besar daripada Bumi.
"Untuk pertama kalinya, kita dapat mengatakan bahwa kita sekarang memiliki planet yang berukuran sama dengan Bumi dan mengorbit dalam zona bintang yang dapat ditinggali," ujarnya.
Langkah berikutnya adalah untuk mencari jejak-jejak kehidupan di atmosfer-atmosfer dunia yang jauh ini. Hal ini memerlukan teleskop antariksa yang lebih canggih. Namun pengurangan anggaran mengancam misi tersebut.
Meski demikian, Quintana yakin saat teleskop generasi mendatang dapat diluncurkan, manusia akan menemukan bahwa mereka tidak sendiri di alam semesta ini.
(Steve Baragona/VOA )
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/ditemukan-planet-baru-seukuran-bumi

JENIS-JENIS SUNGAI


Sungai merupakan badan air yang melului cekungan dari hulu sampai hilir. bidang studi geografi yang mempelajari tentang sungai disebut potamologi.

A. SUNGAI MENURUT SUMBER AIR

1. Sungai Hujan
sungai yang airnya berasal dari proses prestipasi (hujan) dan keluar melalui mata air di hulu sungai. jenis sungai ini banyak ditemukan di Indonesia. contoh: Sungai Bengawan Solo, Sungai Citararum, Sungai Ciliwung, dsb.
2. Sungai Gletser
sungai yang airnya berasal dari es yang mencair. contohnya Sungai Membramo yang airnya berasal dari es yang mencair di Puncak Jaya Wijaya, Papua.
3. Sungai Campuran
sungai yang airnya berasal dari campuran air hujan dan copypaste dari fuat cepat gletser. Contohnya Sungai Digul di Papua.

B. SUNGAI MENURUT DEBIT AIR

1. Sungai Perenial
sungai dengan debit air yang tetap sepanjang tahun. contohnya Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dan Sungai Musi.
2. Sungai Ephimeral/Periodik
sungai yang dipengaruhi oleh musim, sehingga debit airnya akan berkurang pada musim kemarau dan melimpah pada musim penghujan. contohnya Sungai Bengawan Solo.
3. Sungai Intermiten
sungai yang hanya ada pada musim penghujan, pada musim kemarau airnya kering. contohnya Sungai Laku kalada di NTT.

C. SUNGAI MENURUT ARAH ALIRAN

1. Sungai Konsekuen
arah aliran seseuai dengan kemiringan lereng, contohnya Sungai Progo, Sungai Opak, dsb.
2. Sungai Insekuen
arah aliran tidak menentu terhadap lereng, contohnya sungai-sungai di dataran rendah/cekungan.
3. Sungai Obsekuen
arah aliran berlawanan dengan Sungai Konsekuen, contohnya sungai-sungai bawah tanah di daerah karst Gunung Kidul.
4. Sungai Subsekuen
arah aliran sejajar dengan induk sungai, contohnya Selokan Mataram di Jogjakarta.

D. SUNGAI MENURUT POLA ALIRAN

1. Dendritik
pola aliran sungai berbentuk cabang pohon dengan sudut tumpul, terdapat di datran rendah dan dekat dengan muara sungai dengan lereng landai.
2. Pinate
pola aliran sungai berbentuk anak panah dengan sudut lancip 60 derajat, terdapat di daerah hulu sungai yang berlereng terjal/curam.
3. Trellis
pola aliran sungai berbentuk sudut siku-siku 90 derajat dan sejajar, terdapat di daerah pegunungan lipatan (sinklinal).
4. Rectangular
Pola aliran yang membentuk pola persegi empat dengan sudut siku-siku 90 derajat, terdapat di daerah patahan.
5. Anular
pola aliran sungai yang melingkar, terdapat di daerah pegunungan kapur/karst.
6. Radial SentriFugal (F=menyebar)
pola aliran sungai yang arah aliran airnya menyebar, terdapat di cembungan (kawah gunung berapi).
7. Radial SentriPetal (P=pusat)
pola aliran sungai yang arah aliran airnya memusat, terdapat di daerah cekungan (danau).

E. SUNGAI MENURUT UMUR

1. Sungai Muda
sungai muda = sungai bagian hulu
2. Sungai Dewasa
sungai dewasa = sungai bagian tengah
3. Sungai Tua
sungai tua = sungai bagian hilir
ciri-cirinya ada di sini :

F. SUNGAI MENURUT STRUKTUR GEOLOGI

1. Sungai Antisedens
sungai yang arah alirannya tetap meskipun terjadi pengangkatan permukaan bumi karena daya erosi sungai mampu mengimbangi pengangkatan yang terjadi.
2. Sungai Epigenesa
sungai yang melintang dengan struktur geologis sehingga mengikis batuan induk di dasar sungai.

G. SUNGAI MENURUT TEMPAT BERMUARA

1. Sungai Areic
sungai yang airnya habis dala perjalanan, contohnya Sungai Kalada di NTT.
2. Sungai Edoraic
sungai yang bermuara ke danau, contohnya Sungai Lau renun yang bermuara di Danau Toba.
3. Sungai Exoric
sungai yang bermuara ke laut, contohnya hampir kebanyaknya sungai bermuara ke laut.

Sumber : http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-sungai-lengkap.html

BAGAIMANA ALAM SEMESTA BEKERJA - CLOCKWORK AND CREATION

Kamis, 17 April 2014


Diawali dari tata surya dengan keberadaan di bumi. Semua terlihat serasi, berputar pada tempatnya. Menurut ahli astronom, diluar sana berbeda. Dikatakan kacau bahkan saling menghancurkan.

Planet diluar bukan sebesar bumi, tapi banyak berukuran raksasa, black hole menarik bintang lain dan tertelan, galaksi saling bertabrakan. Kejadian itu normal. Bandingkan dengan bumi, mengitari matahari hampir berbentuk lingkaran, suhu relatif stabil. Tetapi itu membutuhkan waktu milyaran tahun sampai terbentuk seperti sekarang. Satu kata tanpa kestabilan maka manusia tidak pernah ada.

Merkuri sebagai planet terkecil memiliki orbit elips, jaraknya terkadang sangat dekat dan mencapai jutaan km saja dari matahari. Venus bernasib sama dengan suhu 800 deg.C . Pluto memiliki jarak 4 milyar km dari matahari, orbitnya paling lambat 258 tahun dari bumi. Pluto memiliki orbit paling aneh, karena berada diluar garis planet lain. Disana hanya planet yang membeku dengan batu dan es. Bila Pluto mendapat panas, maka es akan mencair dan memiliki kandungan gas CO.
Bagaimana dengan komet, bila menabrak bumi sama saja kehancuran. Dalam sejarah manusia, semua komet besar beruntung tidak menyentuh bumi


Diceritakan juga penemuan planet seukuran bumi. Hasilnya beragam, ada yang terlalu dekat dan orbitnya hanya hitungan hari. Planet lain yang ditemukan begitu dekatnya dengan bintang dengan putaran kurang dari sehari. Seperti Wasp 80b baru ditemukan tahun 2013, 50x lebih dekat dibanding jarak bumi ke matahari. Suatu hari planet ini akan ditelan oleh bintangnya sendiri.

Dari semua kejadian hanya satu yang menakutkan. Selalu Black Hole atau lubang hitam. Memiliki gravitasi tidak terbatas, waktu seakan berhenti. Menurut para ahli, Black Hole terjadi karena kepadatan sangat tinggi. Diumpakan kekuatan gravitasi seperti matahari yang dipadatkan menjadi sebuah bola raksasa berukuran beberapa mil. 50 tahun lalu Black Hole tidak teranalisa oleh ilmuwan dan dianggap sebagai cerita fiksi. Sekarang ilmuwan tahu, black hole itu ada dan menjadi titik tengah dari galaksi.

Sumber : http://obengplus.com/articles/2318/1/Bagaimana-alam-semesta-bekerja---Clockwork-and-Creation.html#.U1CwcdJDu3w

MELIHAT DENYUT BUMI DI LUBANG TERDALAM KSB



Bulan September 1990 sekelompok ilmuwan menempatkan kepala bor dan terus membor kedalam bumi. Mereka mencari data dari galian lubang terdalam dan mencari seperti apa bentuk batuan pada ratusan juta tahun lalu. Program penelitian ini berakhir pada tahun 1994.

Pengeboran diperkirakan dapat mencapai 15.000 meter (15KM) kebawah tanah pada tahun 1993. Tetapi dihentikan setelah di kedalaman 12 ribu meter dibawah tanah. Suhu di kedalaman tersebut ditemukan susah mencapai 180 deg.C. Bila diteruskan sampai target yang ditemukan yaitu 15.000 meter, suhu akan mencapai 300 deg.C. Dengan kondisi panas dari lubang pengeboran maka mata bor tidak mampu bertahan bekerja.

Tempat penelitian dari pengeboran lubang terdalam tersebut ada di Kola Superdeep Borehole, menjadi tempat pengeboran terdalam di dunia selama 20 tahun.

Pengeboran lain dipecahkan oleh ERD yang melakukan pengeboran di Tranocean untuk Maersk Oil di Quatar dengan kedalaman 12 ribu meter. Pengeboran terdalam lainnya pada tahun 2011 oleh Exxon Neftegas. Melakukan pengeboran di pulai Sakhalin Rusia. Mampu mencapai 12,345 meter tapi tidak secara vertikal. Hanya pengeboran dari tim KSB iniah yang paling dalam, karena lurus vertikal kebawah.

Rekor pengeboran secara vertikal tetap dipegang oleh tempat penelitian Kola Superdeep Borehole sampai 5 Januari 2014. Lalu apa yang didapat dari penelitian KSB ini. Mereka merekam suara dari tempat terdalam yaitu suara inti bumi. Setidaknya mendekati suara lebih dekat ke titik intinya bumi

Tempat KSB sudah menjadi puing, dan bekas lubang pengeboran terdalam sudah ditutup (kanan atas)

Sumber : http://obengplus.com/articles/3457/1/Melihat-denyut-bumi-di-lubang-terdalam-KSB.html#.U1CsWtJDu3w


BENDA TERBESAR DI RUANG ANGKASA DARI MASING MASING KATEGORI



Benda terbesar dari Planet dan Bintang
Benda di ruang angkasa memiliki skala raksasa. Mungkin tidak pernah dibayangkan oleh manusia dalam 30 tahun sebelumnya. Perlahan benda tersebut mulai terungkap, dari yang terlihat seperti meteor, planet, bintang dan galaksi. Sampai gas super raksasa yang besarnya luar biasa baru baru ini mulai di teliti lebih lanjut.


Asteroid Ceres

Asteriod berbentuk bulat, memiliki diameter 950km. Ditemukan 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Menjadi asteroid pertama yang di klasifikasi sebagai planet (seukuran planet). Asteroid Ceres ada di sabuk asteroid (Asteroid Belt), tepatnya di belakang planet Mars. Sabuk asteroid adalah kumpulan asteroid yang orbitnya mengitari matahari. Asteroid umumnya memiliki ukurannya kecil, sampai sedang dan jumlahnya sangat banyak. Tapi asteroid Ceres ini memiliki ukuran paling besar dari batuan lain. Sehingga bisa terlihat dengan teleskop dari bumi.

Sabuk asteroid diperkirakan pecahan batu dari sisa pembentukan planet yang gagal. Seperti pembentukan bumi terbuat dari tumbukan batuan asteroid dan terus membesar sampai membengkak menjadi planet. Sedangkan di lingkar asteroid, yang seharusnya terjadi pembentukan planet, tetapi disana gagal terbentuk. Ketika tabrakan asteroid memulai membentuk menjadi asteroid lebih besar, tapi terjadi tumbukan yang sama kuat dan batuan terpecah kembali. Sebuah asteroid yang sudah cukup besar akhirnya hancur kembali. Karena semua pecah saling bertabrakan dalam jutaan tahun membentuk batuan kecil sampai sekarang ini. Manusia tidak pernah tahu apakah sabuk asteroid suatu hari akan membentuk menjadi sebuah planet utuh kembali. Mungkin jutaan bahkan milyaran tahun lagi, seandainya manusia masih ada.


Sekarang tersisa asteroid Ceres memiliki lapisan luar berbentuk debu, lalu es dan paling dalam batu sebagai inti. Ketika jaman dinosaurus, bumi ditabrak meteor sebesar 10km. Ketika itu bumi nyaris hancur dan musnahnya kehidupan dinosaurus. Bisa dibayangkan bila orbit asteroid Ceres terganggu dan lepas kendali dari orbitnya sampai mengarah ke bumi. Manusia mungkin akan tamat. Asteroid Ceres disebut juga Dwarf Planet atau planet kerdil.



Planet berbatu terbesar Wasp 17B

Planet dalam sebuah tata surya memiliki 2 bagian, bagian planet dalam dan planet bagian luar. Planet bagian luar umumnya berukuran besar, dan luar disebut juga planet gas. Planet dalam seperti letak bumi, Mars, Venus dan Merkurius umumnya berukuran lebih kecil dan disebut planet dengan permukaan berbatu. Planet lain disebut planet bagian luar dengan dominasi material gas seperti Jupiter dan Saturnus serta Uranus.


Tapi planet Wasp 17B ini ukurannya luar biasa dengan materia berbatu. Letaknya di lingkar bagian dalam sebuah tata suryanya tapi ukurannya lebih besar dari Jupiter. Baru ditemukan tahun 2009, menjadi Exoplanet dan memegang rekor planet berbatu terbesar yang pernah ditemukan. Jarak dari bumi ke planet tersebut sekitar 1000 tahun cahaya. Planet Wasp 17B memiliki lingkaran 300 ribu km. Bentuk planet ini besar kemungkinan adalah planet berbatu, tapi ukuran yang sangat besar menjadi keunikan bagi astronomi. Bandingkan dengan Jupiter yang ukurannya juga besar, tapi planet Jupiter memiliki kulit luar (atsmosfer) berbentuk atmosfer gas yang tebal. Planet Wasp 17B , ukurannya sudah besar dan isinya di dominasi dari batuan. Gravitasi disana dipastikan sangat kuat dan manusia tidak akan mampu tinggal disana.



Bintang terbesar NML Cygni

Melihat ukuran matahari terlihat sangat besar, tappi tidak ada artinya bila melihat diameter bintang yang satu ini. Masih berada di galaksi Bima Sakti. Bintang Cygni memiliki diameter 1-2 miliar km (bandingkan dengan diameter bumi yang hanya 40 ribu km). Pesaing bintang ini adalah bintang Canis Majoris. Besarnya setara 1650x dari rentang ukuran matahari. Bukan masanya , tetapi rentangnya atau panjangnya berlipat ribuan kali dari matahari.

Volume bintang NML Cygni memuat lebih 4,5 miliar dari matahari. Tidak salah, bintang tersebut dapat dimasukan 4,5 miliar matahari di dalamnya. Gambar dibawah dengan titik kuning kiri atas adalah matahari (Sol - Solar atau Matahari). Dibanding dengan 2 ukuran bintang super raksasa tersebut. Seandainya kedua bintang raksasa ini mengantikan matahari. Setiap hari manusia akan melihat cahaya bintang ini dan siang hari hanya tampak cahaya bintang raksasa akan menghiasi langit.



Sumber : http://obengplus.com/articles/3384/1/Benda-terbesar-di-ruang-angkasa-dari-masing-masing-kategori.html#.U1CsTtJDu3w

5 SAMUDRA TERLUAS DI DUNIA

Senin, 14 April 2014


Samudra atau Lautan adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Samudra meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta kilometer persegi, isi samudra sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. Bagian yang lebih kecil dari samudra adalah laut, selat, teluk. Di bawah ini merupakan daftar 5 samudra di dunia, dari yang terluas sampai dengan yang terkecil:

1. Samudra Pasifik (179,7 juta km²)
Samudra Pasifik adalah kumpulan air terbesar di dunia. Ia mencakup kira-kira sepertiga permukaan Bumi, dengan luas sebesar 179,7 juta km² (69,4 juta mi²). Panjangnya sekitar 15.500 km dari Laut Bering di Arktik hingga batasan es di Laut Ross di Antartika di selatan. Samudra Pasifik mencapai lebar timur-barat terbesarnya pada sekitar 5 derajat U garis lintang, di mana ia terbentang sekitar 19.800 km dari Indonesia hingga pesisir Kolombia. Batas sebelah barat samudra ini biasanya diletakkan di Selat Malaka. Titik terendah permukaan Bumi—Palung Mariana—berada di Samudra Pasifik. Samudra ini terletak di antara Asia dan Australia di sebelah barat, Amerika di sebelah timur, Antartika di sebelah selatan dan Samudra Arktik di sebelah utara. Samudra Pasifik berisi sekitar 25.000 kepulauan (lebih dari jumlah kepulauan yang berada di lautan dunia lainnya jika digabung), yang mayoritas terletak di selatan khatulistiwa.




2. Samudra Atlantik (106,4 juta km²)
Samudra Atlantik adalah samudra terbesar kedua di dunia, meliputi sekitar 1/5 permukaan Bumi. Kata Atlantik berasal dari mitologi Yunani yang berarti “Laut Atlas”. Samudra ini berbentuk huruf S, memanjang dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan, terbagi dua oleh garis khatulistiwa menjadi Atlantik Utara dan Atlantik Selatan. Dibatasi oleh Amerika Utara dan Amerika Selatan di bagian barat samudera dan Eropa dan Afrika di bagian timur samudra. Mencakupi sekitar 20% permukaan Bumi, Samudra Atlantik berada di urutan kedua terbesar dalam segi ukurannya setelah Samudra Pasifik. Bersama dengan lautan di sekitarnya ia mempunyai luas sebesar 106.450.000 km², jika lautan di sekitarnya tidak dihitung, luasnya 82.362.000 km². Jumlah wilayah yang mengalir ke Samudra Atlantik lebih besar empat kali daripada Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia. Volume Samudra Atlantik dengan lautan sekitarnya adalah 354.700.000 km³ dan tanpanya adalah 323.600.000 km³.




Kedalaman rata-rata Samudra Atlantik, dengan lautan di sekitarnya adalah 3.332 m (10.932 kaki); tanpanya adalah 3.926 m (12.877 kaki). Kedalaman terbesar, 8.605 m (28.232 kaki), berada di Palung Puerto Riko. Lebar Samudra Atlantik beragam, dari 2.848 km (1.769 mil) di antara Brasil dan Liberia hingga sekitar 4.830 km (3.000 mil) antara Amerika Serikat dan sebelah utara Afrika.



3. Samudra Hindia (73,440 juta km²)
Samudra Hndia atau Samudra Indonesia adalah kumpulan air terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20% permukaan air Bumi. Di utara dibatasi oleh selatan Asia; di barat oleh Jazirah Arabia dan Afrika; di timur oleh Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, dan Australia; di selatan oleh Antartika. Samudra ini dipisahkan dengan Samudra Atlantik oleh 20° timur meridian, dan dengan Samudra Pasifik oleh 147° timur meridian. Samudra Hindia atau Samudra India adalah satu-satunya samudra yang menggunakan nama negara yaitu India.




4. Samudra Antarktika (20,327 juta km²)
Samudera Antartika atau Lautan Selatan adalah massa air laut yang mengelilingi benua Antartika. Ia merupakan samudra terbesar keempat dan telah disepakati untuk disebut sebagai samudra oleh Organisasi Hidrografik Internasional (IHO) pada 2000. Sebelum itu, pandangan umum adalah Samudra Atlantik, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik langsung berbatasan dengan bibir pantai Antartika.

Temperatur air laut bervariasi antara 10 dan -2°C. Badai siklon berjalan dari arah timur mengelilingi benua dan sering sekali merupakan badai kuat karena adanya perbedaan temperatur yang nyata antara dataran es dengan laut terbuka. Wilayah samudra dari lintang 40 LS sampai ke Lingkar Antartika merupakan wilayah dengan kecepatan angin rata-rata paling kuat dibandingkan tempat manapun di permukaan bumi. Pada musim dingin, samudra membeku hingga mencapai 65° LS di sektor Pasifik dan sampai 55° LS di sektor Atlantik, temperatur permukaan turun hingga di bawah 0 °C. Pada beberapa titik di pantai benua, masih ditemukan daerah bebas es, hal ini disebabkan adanya angin yang kuat yang terus menerus berhembus dari dalam benua ke arah samudra.




Selimut es Antartika membesar dari minimum 2,6 juta km² pada bulan Maret mencapai 18,8 juta km² pada bulan September, berarti luasnya meningkat hampir 7 kali lipat. Arus Sirkumpolar Antartika (sepanjang 21.000 km) bergerak ke arah timur; merupakan arus samudra terbesar di dunia, mengalirkan 130 juta m³ air per detik, berarti 100 kali lipat seluruh aliran air sungai yang ada di dunia.

5. Samudra Arktik (14,056 juta km²)
Samudra Arktik berlokasi di belahan utara bumi dan kebanyakan berada di wilayah Arktik Kutub Utara, adalah samudra terkecil dan terdangkal di antara lima samudra di dunia. Meskipun Organisasi Hidrografik Internasional (IHO) menganggapnya sebagai samudra, para ahli samudra menyebutnyaLaut Mediteranian Arktik atau Laut Arktik, mengklasifikasikannya sebagai satu dari Laut Mediteranian yang tergabung dalam Samudra Atlantik.




Banyak bagian dari samudra Arktik yang tertutup oleh es, baik pada musim dingin atau sepanjang tahun. Suhu dan kadar garam di samudra Arktik bervariasi tergantung musim tergantung dari es yang menutupinya sedang mencair atau meleleh; kadar garamnya adalah yang terendah dari rata-rata lima samudra lainnya, dikarenakan rendahnya penguapan, juga dikarenakan terbatasnya keluarnya air dari samudra ke daerah sekitarnya dengan masukan air tawar ke samudra dalam jumlah yang besar. Jumlah es-es yang mencair pada musim panas mencapai 50%.

Sumber : http://uniknya.com/2011/07/5-samudra-terluas-di-dunia/

JENIS-JENIS SUNGAI



Sungai merupakan badan air yang melului cekungan dari hulu sampai hilir. bidang studi geografi yang mempelajari tentang sungai disebut potamologi.

A. SUNGAI MENURUT SUMBER AIR

1. Sungai Hujan
sungai yang airnya berasal dari proses prestipasi (hujan) dan keluar melalui mata air di hulu sungai. jenis sungai ini banyak ditemukan di Indonesia. contoh: Sungai Bengawan Solo, Sungai Citararum, Sungai Ciliwung, dsb.
2. Sungai Gletser
sungai yang airnya berasal dari es yang mencair. contohnya Sungai Membramo yang airnya berasal dari es yang mencair di Puncak Jaya Wijaya, Papua.
3. Sungai Campuran
sungai yang airnya berasal dari campuran air hujan dan copypaste dari fuat cepat gletser. Contohnya Sungai Digul di Papua.

B. SUNGAI MENURUT DEBIT AIR


1. Sungai Perenial
sungai dengan debit air yang tetap sepanjang tahun. contohnya Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dan Sungai Musi.
2. Sungai Ephimeral/Periodik
sungai yang dipengaruhi oleh musim, sehingga debit airnya akan berkurang pada musim kemarau dan melimpah pada musim penghujan. contohnya Sungai Bengawan Solo.
3. Sungai Intermiten
sungai yang hanya ada pada musim penghujan, pada musim kemarau airnya kering. contohnya Sungai Laku kalada di NTT.

C. SUNGAI MENURUT ARAH ALIRAN

1. Sungai Konsekuen
arah aliran seseuai dengan kemiringan lereng, contohnya Sungai Progo, Sungai Opak, dsb.
2. Sungai Insekuen
arah aliran tidak menentu terhadap lereng, contohnya sungai-sungai di dataran rendah/cekungan.
3. Sungai Obsekuen
arah aliran berlawanan dengan Sungai Konsekuen, contohnya sungai-sungai bawah tanah di daerah karst Gunung Kidul.
4. Sungai Subsekuen
arah aliran sejajar dengan induk sungai, contohnya Selokan Mataram di Jogjakarta.

D. SUNGAI MENURUT POLA ALIRAN

1. Dendritik
pola aliran sungai berbentuk cabang pohon dengan sudut tumpul, terdapat di datran rendah dan dekat dengan muara sungai dengan lereng landai.
2. Pinate
pola aliran sungai berbentuk anak panah dengan sudut lancip 60 derajat, terdapat di daerah hulu sungai yang berlereng terjal/curam.
3. Trellis
pola aliran sungai berbentuk sudut siku-siku 90 derajat dan sejajar, terdapat di daerah pegunungan lipatan (sinklinal).
4. Rectangular
Pola aliran yang membentuk pola persegi empat dengan sudut siku-siku 90 derajat, terdapat di daerah patahan.
5. Anular
pola aliran sungai yang melingkar, terdapat di daerah pegunungan kapur/karst.
6. Radial SentriFugal (F=menyebar)
pola aliran sungai yang arah aliran airnya menyebar, terdapat di cembungan (kawah gunung berapi).
7. Radial SentriPetal (P=pusat)
pola aliran sungai yang arah aliran airnya memusat, terdapat di daerah cekungan (danau).

E. SUNGAI MENURUT UMUR

1. Sungai Muda
sungai muda = sungai bagian hulu
2. Sungai Dewasa
sungai dewasa = sungai bagian tengah
3. Sungai Tua
sungai tua = sungai bagian hilir
ciri-cirinya ada di sini :

F. SUNGAI MENURUT STRUKTUR GEOLOGI

1. Sungai Antisedens
sungai yang arah alirannya tetap meskipun terjadi pengangkatan permukaan bumi karena daya erosi sungai mampu mengimbangi pengangkatan yang terjadi.
2. Sungai Epigenesa
sungai yang melintang dengan struktur geologis sehingga mengikis batuan induk di dasar sungai.

G. SUNGAI MENURUT TEMPAT BERMUARA

1. Sungai Areic
sungai yang airnya habis dala perjalanan, contohnya Sungai Kalada di NTT.
2. Sungai Edoraic
sungai yang bermuara ke danau, contohnya Sungai Lau renun yang bermuara di Danau Toba.
3. Sungai Exoric
sungai yang bermuara ke laut, contohnya hampir kebanyaknya sungai bermuara ke laut.

Sumber : http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-sungai-lengkap.html

KLASIFIKASI IKLIM JUNGHUHN

Senin, 07 April 2014


Iklim merupakan kondisi atmosfer yang dihitung dalam jangka waktu tertentu. Beberapa ahli menggolongkan iklim berdasarkan kriteria tertentu. Franz Wilhem Junghuhn seorang berkebangsaan Jerman mengklasifikasikan iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian dan jenis vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut. Menurut Junghuhn klasifikasi daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Daerah panas/tropis
Ketinggian tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.

Padi

2. Daerah sedang
Ketinggian tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.

Tembakau

3. Daerah sejuk
Ketinggian tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.

Teh
4. Daerah dingin
Ketinggian tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya kecuali sejenis lumut.

Lumut
Sumber : http://geograph88.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-iklim-junghuhn_8.html

PEMBAGIAN IKLIM MENURUT W. KOPPEN




Wladimir Koppen adalah seorang ahli iklim yang lahir di Saint Petersburg, Russia pada tanggal 25 September 1846. Setelah menyelesaikan pendidikannya di St. Petersburg, ia menghabiskan sebagian besar hidup dan karir profesionalnya di Jerman dan Austria. Ia bekerja sama dengan seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger untuk mengubah sistem klasifikasi iklim yang akhirnya sering disebut sistem klasifikasi Köppen–Geiger . Sistem ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata bulanan dan tahunan, dan kelembaban musiman. W. Koppen membagi seluruh permukaan bumi menjadi
5 bagian daerah iklim yang ditandai dengan simbol A, B, C, D, dan E.


Kelompok A yaitu iklim tropis/megatermal, dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Iklim hutan hujan tropis (Af):
Mengalami kelembaban 60 mm (2.4 in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun, oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.
2. Iklim monsun tropis (Am):
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga pada daerah ini masih terdapat hutan yang sangat lebat dan curah hujan yang lebat.
3. Iklim basah dan kering atau sabana tropis (Aw):
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga vegetasi yang ada hanyalah padang rumput dengan pohon-pohon yang jarang.

Kelompok B yaitu iklim kering (gersang/semigersang), dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Stepa (Bs):
Daerah setengah kering yang terletak antara daerah sabana dan daerah padang pasir pada lintang rendah.

2. Iklim padang pasir


Kelompok C yaitu iklim sedang/mesotermal, dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Iklim mediterania (Csa, Csb):
Iklim Mediterania adalah iklim pada kebanyakan wilayah cekungan Mediterania sebagai bagian dari iklim subtropis. Di luar Mediterania, iklim jenis ini terdapat di wilayah California, sebagian Australia barat dan selatan, Afrika Selatan bagian barat daya dan sebagian dari Chili tengah.
2. Iklim subtropis (Cfa, Cwa):
Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
3. Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cfb, Cwb):
iklim yang biasanya ditemukan di sepanjang pantai barat di area garis lintang tengah di beberapa benua di dunia, dan juga di area tenggara Australia. Iklim dekat lautan mengalami musim panas yang sederhana dingin dan musim dingin yang agak hangat dibandingkan musim dingin dalam iklim lain.
4. Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cfc):
Kawasan beriklim Samudera Subkutub bercirikan iklim lautan, cuma terletak lebih dekat dengan area Kutub. Oleh itu, area ini lebih dingin dibandingkan iklim lautan yang lain. Iklim Samudera Subkutub mengalami selebih-lebihnya tiga bulan suhu rata-rata bulanan melebihi 10 ° C (50 ° F). Seperti iklim lautan, tidak suhu rata-rata bulanan yang kurang dari -3 ° C (26.6 ° F).

Kelompok D yaitu iklim benua/mirkotermal, dibagi 4 yaitu:
1. Iklim benua musim panas (Dfa, Dwa, Dsa)
2. Iklim benua musim panas hangat atau hemiboreal (Dfb, Dwb, Dsb)
3. Iklim subarktik kontinental atau boreal (taiga) (Dfc, Dwc, Dsc)
4. Iklim subarktik kontinental dengan musim dingin ekstrem (Dfd, Dwd)

Kelompok E yaitu iklim kutub, bibagi 2 yaitu:
1. Iklim tundra (ET)
Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan,.Tundra biasanya hidup di daerah dingin.
2. iklim kutub es (EF)
Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak.

Sumber : http://nugrohocahyo.blogspot.com/2012/03/pembagian-iklim-menurut-w-koppen.html#.U0SC6dJDu3w


Sabtu, 29 Maret 2014


BIODATA DIRI

NAMA

NUR LAILI ALFINA R

ALAMAT

DSN. SEKAR PUTIH,
KEDUNDUNG, MOJOKERTO

AGAMA

ISLAM

JENIS KELAMIN

PEREMPUAN

NO. TELEPON

089675050458




PENGERTIAN RAWA & JENIS-JENIS RAWA

Rabu, 26 Maret 2014


Pengertian Rawa
Rawa (swamp/marsh) merupakan daerah bertanah basah yang selalu digenangi air secara alami karena sistem drainase (pelepasan air) yang jelek atau letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya.
Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup, rawa dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

a) Rawa Swamp
Swamp merupakan daerah lahan bahan basah yang selalu digenangi oleh air. Pada umumnya daerah ini ditumbuhi flora seperti lumut, rumput – rumputan, semak-semak, dan tumbuhan jenis pohon.

b) Rawa Marsh
Rawa jenis marsh merupakan daerah lahan basah (sama seperti swamp). Perbedaannya ada pada jenis flora yang hidup di daerah tersebut. Adapun jenis floranya seperti jenis lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan alang-alang.

c) Rawa Bog
Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, tetapi lahan bagian dalamnya penuh air (bersifat basah).

d) Rawa Pasang Surut
Rawa pasang surut merupakan rawa yang jumlah kandungan airnya selalu berubah-ubah (pasang-surut), hal ini dikarenakan oleh adanya pengaruh pasang surutnya air laut. Bakau adalah tanaman yang sering ada di daerah ini.

Berdasarkan letaknya, rawa bisa dibedakan menjadi 3 macam, yakni:

a) Rawa Dataran Rendah
Rawa dataran rendah terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof.

b) Rawa Dataran Tinggi
Rawa jenis ini terletak di daerah tinggi (daripada daerah disekitarnya) dan memiliki permukaan cekung. Sumber air rawa jenis ini berasal dari air hujan dan airnya tidak begitu asam.

c) Rawa Peralihan
Rawa jenis ini sebagian tanahnya bisa digunakan sebagai lahan pertanian.

Sumber : http://www.siswapedia.com/pengertian-rawa-jenis-jenis-rawa/

JENIS DANAU & PROSES TERJADINYA DANAU


Permukaan bumi khususnya di darat, tidak semuanya dalam keadaan datar melainkan terdapat juga cekungan-cekungan baik diakibatkan karena adanya proses tektonik, vulkanik, atau proses yang lain. Nah, cekungan ini dalam jangka waktu yang lama dapat terisi air, entah berasal dari air sungai maupun air hujan. Ya, inilah yang kita namakan sebagai danau.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat kita bagi menjadi 2 macam yakni danau alami dan danau buatan.

A. Danau Alami
Danau alami dapat kita golongkan menjadi 6 macam, yakni:

1. Danau Tektonik
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat proses tektonik (lipatan, patahan, dan gerakan kulit Bumi) sehingga tanah mengalami penurunan. Contoh: Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Kerinci, Danau
Poso, dan Danau Towuti.

2. Danau Vulkanik
Danau vulkanik yaitu danau yang terjadi akibat adanya letusan gunung api. Letusan ini dapat mengakibatkan morfologi gunung yang tadinya berbentuk seperti kerucut dapat berubah bentuk menjadi cekung. Contohnya Danau Maninjau dan Danau Kerinci di Sumatra, Danau Poso dan Danau Matana di Sulawesi, Danau Kalimutu di Flores.

3. Danau Karst
Danau karst terbentuk karena adanya pelarutan batuan kapur oleh air sehingga membentuk cekungan. Bila cekungan ini terisi oleh air, maka terbentuk danau yang disebut dolina. Dolina meupakan lubang-lubang yang berbentuk corong. Lubang-lubang dolina yang menjadi satu disebut uvala (telaga). Deretan uvala-uvala atau dolina menjadi satu membentuk polje. Contohnya: lokva Bendogede di Kecamatan Ponjong di daerah Gunung Kidul.

4. Danau Erosi
Danau yang terbentuk karena adanya erosi atau pendalaman dasar lembah oleh gletser dengan massa es yang besar. Contoh: Danau Great (The Great Lake) di Amerika Utara, Danau Finger di New York.

5. Danau Tapal Kuda
Danau tapal kuda merupakan danau yang terbentuk bila sungai yang berkelok-kelok melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau. Contoh: Danau Tapal Kuda di Hilir Sungai Mahakam.

6. Danau Bendungan Alami
Danau bendungan alami terbentuk karena adanya longsoran dari tebing, sehingga menutupi aliran sungai. Contoh: Danau Pengilon di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

B. Danau Buatan
Danau buatan adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Danau buatan lebih dikenal sebagai waduk. Contoh: Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Waduk Cirata, Waduk Kedungombo (Jawa Tengah), dan Waduk Riam Kanan dan Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Sumber : http://www.siswapedia.com/jenis-danau-proses-terjadinya-danau/

EROSI




Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di muka muka bumi. Secara umum erosi terdiri atas tiga tahapan antara lain sebagai berikut:

a) detachment yaitu pelepasan batuan dari massa induknya
b) transportasi yaitu pemindahan batuan yang terkikis dari suatu tempat ke tempat lain;
c) sedimentasi yaitu pengendapan massa batuan yang terkikis.

Jenis erosi berdasarkan kecepatan terjadinya erosi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a) Erosi geologi
Erosi geologi adalah bentuk pengikisan proses pengikisan atau penghancuran tanahnya relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Gejala alam ini dapat dikatakan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.

b) Erosi tanah
Erosi tanah atau dinamakan pula erosi yang dipercepat (accelerated erosion) yaitu bentuk erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh aktivitas manusia dalam mengelola lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam misalnya penebangan hutan sembarangan dll.

Selain berdasarkan kecepatannya, erosi dapat pula diklasifikasikan berdasarkan zat pelaku atau pengikisnya, yaitu:

a) Erosi Air
Massa air yang mengalir, baik gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan Bumi berupa sungai atau air larian permukaan selamban apapun pasti memiliki daya kikis. Sedikit demi sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya. Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh karena itu, sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya deras memiliki lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di wilayah dataran yang alirannya relatif tenang.

Secara umum dilihat dari tahapan kerusakan tanah yang terkikis, erosi air terdiri atas empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.

a. Erosi Percik (Splash Erosion)
Erosi ini berupa percikan partikel-partikel tanah halus yang disebabkan oleh tetes hujan pada tanah dalam keadaan basah. Tanda-tanda nyataadanya erosi percik pada musim hujan dapat kamu lihat pada permukaan daun yang terdapat partikel tanah, adanya batuan kerikil di atas lapisan tanah.


b. Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi ini memecah partikel tanah pada lapisan tanah yang hampir seragam, sehingga erosi ini menghasilkan kenampakan yang seragam.

c. Erosi Alur (Riil Erosion)
Erosi ini menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman kurang dari 30 cm dan lebar kurang dari 50 cm. Sering terjadi pada tanah-tanah yang baru saja diolah.

d. Erosi Parit (Gully Erosion)
Erosi ini menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman lebih dari 30 cm dan lebar lebih dari 50 cm.

b) Erosi Gelombang Laut
Erosi oleh gelombang laut dinamakan pula abrasi atau erosi marin. Gelombang laut yang bergerak ke arah pantai mampu mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang di pantai, kemudian diangkut ke tempat tempat lain di sekitarnya atau ke arah laut dan samudra.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan abrasi antara lain sebagai berikut.
(1) Kekerasan batuan, semakin keras jenis batuan yang ada di pantai, semakin tahan terhadap erosi.
(2) Gelombang laut, semakin besar gelombang yang bergerak ke arah pantai, semakin besar kemungkinannya untuk mengerosi wilayah pantai.
(3) Kedalaman laut di muka pantai, jika laut yang terletak di muka pantai merupakan laut dalam, gelombang laut yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan laut yang dangkal, sehingga kekuatan erosi akan lebih besar.
(4) Jumlah material yang dibawa gelombang terutama kerikil dan pasir, semakin banyak material yang diangkut semakin kuat daya abrasinya.

Bentang alam khas yang sering kita jumpai sebagai akibat adanya abrasi antara lain sebagai berikut.
(1) Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam sampai tegak.
(2) Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
(3) Dataran Abrasi, yaitu hamparan wilayah dataran akibat abrasi. yang dapat dilihat dengan jelas saat air laut surut.
(4) Gua laut (Sea Cave).

c) Erosi Angin
Erosi oleh pengerjaan angin (deflasi) banyak terjadi di daerah gurun beriklim kering yang sering terjadi badai pasir yang dikenal dengan istilah harmattan atau chamsina. Pada saat kejadian angin kencang tersebut, butiran-butiran kerikil dan pasir yang terbawa angin akan mengikis bongkah batuan yang dilaluinya.

d) Erosi Glasial
Erosi glasial adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut bersamasama dengan gerakan gletser dinamakan morain.
Ciri khas bentang alam akibat erosi glasial adalah adanya aluralur yang arahnya relatif sejajar pada permukaan batuan sebagai akibat torehan gletser. Jika erosi gletser ini terus-menerus berlangsung dalam waktu yang sangat lama, akan terbentuk lembah-lembah yang dalam, memanjang, dan searah dengan gerakan gletser.

Sumber : http://www.siswapedia.com/pengertian-dan-jenis-jenis-erosi/

TIPE-TIPE LETUSAN GUNUNG API


1. Berdasarkan kekuatan dan kandungan material
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:

a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.


b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.

2. Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas
Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas, gunung api dapat kita bedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava yang keluar ke permukaan bumi bersifat cair sehingga mudah mengalir. Misalnya: Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di Hawaii.

b. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan interval waktu tertentu. Misalnya gunung api stromboli di Kepulauan Lipari dimana tenggang waktu letusannya ± 12 menit, jadi setiap 12 menit akan terjadi letusan dengan memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan lapili. Contoh yang lain adalah Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung Raung di Jawa.

c. Letusan Tipe Vulkano
Litusan gunung api bertipe vulkano akan mengeluarkan material padat seperti bom, lapili, abu serta material cair seperti lava. Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma. Contohnya Gunung Vesuvius dan Etna di Italia serta Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur.

d. Letusan Tipe Merapi
Gunung api bertipe ini akan mengeluarkan lava kental sehingga jika lavanya mendingin, maka dapat menyumbat lubang kepundan. Tersumbatnya lubang kepundan menyebabkan tekanan di bawah bumi menumpuk semakin besar sehingga ketika sampai di batas kritis, maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan pecahannya akan terdorong keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu juga akan muncul awan panas atau wedhus gembel.

e. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena mampu mengeluarkan material letusan sampai ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung. Contoh gunung bertipe perret adalah gunung krakatau dan gunung St. Helens.

f. Letusan Tipe Pelee
Gunung bertipe pelee dapat meledak karena terjadi penyumbatan pada lubang kepundan seperti berbentuk jarum. Hal ini menyebabkan tekanan dari dalam bumi yang seharusnya dikeluarkan menjadi tertumpuk sehingga lama-kelamaan gunung akan meletus.

g. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut
akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh gunung dengan tipe ini antara lain Gunung dan Gunung Sint Vincent.
Nah untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.


Sumber : http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/

BENTANG ALAM AKIBAT SEDIMENTASI

Sabtu, 22 Maret 2014



Bentang alam akibat proses sedimentasi (Pengendapan) - Proses pelapukan dan erosi menghasilkan materi yang bisa terangkut oleh aliran air maupun kekuatan angin. Material tersebut dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah. Nah, materi yang terangkut tersebut akan mengendap di suatu tempat sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya. Apabila aliran air deras, ataupun kekuatan angin sangat kencang, maka materi akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat asal terjadinya erosi maupun pelapukan. Pengendapan berlangsung secara bertahap sehingga membentuk sedimen yang berlapis-lapis. Proses seperti inilah yang turut membentuk muka Bumi. Tahukah kamu bentang alam apa yang terbentuk dari proses sedimentasi?

1) Delta

Delta terbentuk di muara sungai, yaitu tempat pertemuan sungai dengan laut. Pada saat aliran sungai mendekati laut, arusnya melemah karena adanya pengaruh gelombang laut, sehingga material yang dibawa aliran sungai mengendap di lokasi ini dan membentuk delta. Nah, bagaimana delta terbentuk dapat kamu cermati pada gambar berikut.


Proses pembentukan delta.

Delta yang berkembang luas dapat menyatu dengan daratan sehingga akan menambah luas daratan. Dilihat dari bentuk fisiknya, ada beberapa bentuk delta, yaitu delta kaki burung, delta busur segitiga (kipas), dan delta kapak. Cobalah temukan informasi tentang ketiga delta tersebut dan perbedaannya.

Kipas aluvial

2) Kipas Aluvial

Kenampakan ini terbentuk di kaki gunung. Pada tempat ini terjadi perubahan kemiringan dari pegunungan ke dataran, sehingga energi pengangkut (air) melemah dan akhirnya material hasil erosi terendapkan. Materi yang terendapkan merupakan aluvium halus. Umumnya terbentuk di antara lembah curam dan sempit.

3) Tanggul Alam

Tanggul alam terbentuk pada waktu terjadi banjir, akibatnya material-material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan semakin tinggi menyerupai tanggul.

Banjir mereda meninggalkan endapan di kanan kiri sungai.


Endapan semakin tinggi membentuk tanggul alam.

4) Dataran Banjir

Dataran banjir merupakan dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan banjir aliran sungai. Pada saat banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir. Agar kamu mengetahui proses pembentukannya dengan jelas, perhatikan gambar berikut.



5) Meander

Meander adalah salah satu bentuk sungai yang khas. Sungai dengan kelokan yang terbentuk dari adanya pengendapan. Meskipun sungai ini banyak terdapat di bagian tengah suatu DAS, bahkan mendekati hilir, tetapi proses pembentukannya dimulai di bagian hulu. Volume air di bagian hulu yang kecil mengakibatkan tenaga yang terbentuk pun kecil. Oleh karenanya sungai akan mencari rute yang paling mudah, yaitu materi batuan yang tidak resistan. Di bagian tengah, aliran air mulai melambat karena relief yang datar. Di sinilah pembentukan meander mulai nyata. Proses meander terjadi di tepi sungai baik bagian dalam maupun luar lekukan sungai. Pada bagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan, di bagian lain dari tepi sungai yang alirannya lamban akan terjadi pengendapan. Meander terbentuk dari proses ini yang berlangsung secara terus-menerus.

Meander



Proses terbentuknya meander.

6) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)

Oxbow lake terbentuk akibat proses sedimentasi yang terjadi pada lekukan sisa sungai meander. Material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai diendapkan pada bagian luar cekungan sungai. Proses ini jika berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama, mengakibatkan material sedimen akan memotong alur sungai sehingga alur sungai berubah menjadi lurus. Sementara itu, cekungan alur sungai yang terpotong membentuk genangan air menjadi danau. Gambar berikut akan membuatmu lebih memahami bagaimana terbentuknya danau tapal kuda.

Danau tapal kuda

Pembentukan danau tapal kuda.

7) Tombolo dan Spit

Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil proses sedimentasi di pantai. Tombolo adalah endapan material sedimen yang menghubungkan daratan dengan pulau kecil, sedangkan spit merupakan endapan material sedimen laut di bagian ujung tanjung. Di Indonesia kenampakan tombolo dan tanjung dapat dijumpai di Pulau Bali. Wilayah sempit Jimbaran merupakan tombolo yang menghubungkan Pulau Bali dengan pulau kecil di bagian selatan.

8) Gumuk Pasir

Gumuk pasir merupakan bentang alam hasil pengendapan oleh angin. Bentang alam ini dapat terbentuk di pantai maupun di gurun. Terbentuk karena adanya akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat sehingga pasir terangkut dan kemudian terendapkan membentuk gumuk pasir. Bentang alam semacam ini dapat kamu temukan ketika kamu mengunjungi Pantai Parangtritis di Yogyakarta.

Denudasi

Antara denudasi dengan erosi dan pelapukan saling terkait, karena tenaga yang bekerja dalam proses denudasi (perombakan) adalah erosi dan pelapukan. Bentang alam hasil proses apa pun bisa saja mengalami perombakan. Proses denudasi ini akan menghasilkan beberapa fenomena antara lain seperti berikut.

1) Lereng Puing

Tebing atau lereng gunung terdenudasi sehingga menghasilkan lereng puing di kaki gunung.

2) Longsoran Bukit

Selain lereng puing, denudasi juga menghasilkan materi longsoran yang bisa saja menimbulkan rockfall dan landslide.

Sumber : http://smakita.net/bentang-alam-akibat-proses-sedimentasi-pengendapan/

POLA UMUM ANGIN DI INDONESIA






Di daerah tropis akan terjadi angin dari daerah maksimum subtropis ke daerah minimum equator. Angin ini disebut angin passat timur laut di belahan bumi utara dan angin passat tenggara di belahan bumi selatan. Angin passat banyak membawa uap air karena berhembus di laut lepas. Akan tetapi pada beberapa wilayah dipermukaan bumi angin passat tersebut mengalami perubahan arah akibat pengaruh lingkungan setempat.

Di Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera serta letak matahari yang berubah setiap enam bulan berada di utara dan enam bulan berada di selatan khatulistiwa, maka angin passat tersebut mengalami perubahan menjadi angin muson (angin musim) barat dan angin muson timur( Wyrtki, 1987). Di daerah khatulistiwa Samudera Pasifik, Angin Pasat Tenggara berhembus secara normal sepanjang tahun. Angin Pasat mengakibatkan massa air yang hangat di bagian Timur Samudera Pasifik bergerak menuju perairan Timur Indonesia. Pergerakan massa air tersebut semakin bekurang pada beberapa bagian dari Laut Indonesia. Hal yang sama ditunjukkan pada saat angin berhembus pada daerah khatulistiwa selama periode pancaroba. Hal ini mengakibatkan daerah Kepulauan Indonesia yang terletak antara samudera hindia bagian Timur dengan Samudera Pasifik bagian Barat menyumbangkan tempat penyimpana bahang (heat) terbesar dalam lautan dunia. Di dalam dan sekeliling Indonesia ini didapatkan suhu permukaan laut yang tinggi (>28º C). Suhu yang tinggi tersebut akan mempengaruhi pertukaran bahang dan mengatur interaksi antara atmosfer dan lautanyang akan berakibat beasar tehadap cuaca lokal Kepulauan Indonesia dan dunia.

Angin Pasat Tenggara yang muncul terus menerus sepanjang tahun mengakibatkan permukaan lautsepanjang pantai Mindanao- Halmahera- Irian Jaya di Samudera Pasifik bagian Barat lebih tinggi daripada permukaan laut sepanjang pantai Sumatera - Jawa – Sumbawa di Samudera Hindia bagian Timur. Akibat adanya gradien tekanan yang disebakan oleh perbedaan tinggi permukaan laut, sejumlah massa air Samudera Pasifik akan mengalir ke Samudera Hindia (Wyrtki, 1987 )

Pola angin yang sangat berperan di Indonesia adalah Angin Muson, hal ini disebakan karena Indonesia teletak diantara Benua Asia dan Australia diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Menurut Wyrtki (1961), keadaan musim di Indonesia terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1.Musim barat (Desember – April)
Pada musim Barat pusat tekanan udara tinggi berekembang diatas benua Asia dan pusat tekanan udara rendah terjadi diatas benua Australia sehingga angin berhembus dari barat laut menuju Tenggara. Di Pulau Jawa angin ini dikenal sebagai Angin Muson Barat Laut. Musim Barat umumnya membawa curah hujan yang tinggi di Pulau Jawa. Angin muson barat berhembus pada bulan Oktober - April, matahari berada di belahan bumi selatan, mengakibatkan belahan bumi selatan khususnya Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia. Akibatnya di Australia bertemperatur tinggi dan tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya di Asia yang mulai ditinggalkan matahari temperaturnya rendah dan tekanan udaranya tinggi (maksimum).

Oleh karena itu terjadilah pergerakan angin dari benua Asia ke benua Australia sebagai angin muson barat. Angin ini melewati Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta Laut Cina Selatan. Karena melewati lautan tentunya banyak membawa uap air dan setelah sampai di kepulauan Indonesia turunlah hujan. Setiap bulan November, Desember, dan Januari Indonesia bagian barat sedang mengalami musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.

2. Musim Timur (April - Oktober)

Pada musim Timur pusat tekanan udara rendah yang terjadi diatas Benua Asia dan pusat tekanan udara tinggi diatas Benua Australia menyebabkan angin behembu dari Tenggara menuju Barat Laut. Di Pulau Jawa bertiup Angin Muson Tenggara. Selama musim Timur, Pulau Jawa biasanya mengalami kekeringan. Angin muson timur berhembus setiap bulan April - Oktober, ketika matahari mulai bergeser ke belahan bumi utara. Di belahan bumi utara khususnya benua Asia temperaturnya tinggi dan tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya di benua Australia yang telah ditinggalkan matahari, temperaturnya rendah dan tekanan udara tinggi (maksimum). Terjadilah pergerakan angin dari benua Australia ke benua Asia melalui Indonesia sebagai angin muson timur. Angin ini tidak banyak menurunkan hujan, karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit seperti Laut Timor, LautArafuru, dan bagian selatan Irian Jaya, serta Kepulauan Nusa Tenggara. Oleh sebab itu, di Indonesia sering menyebutnya sebagai musim kemarau.

Di antara kedua musim, yaitu musim penghujan dan kemarau terdapat musim lain yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan). Peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau disebut musim kemareng, sedangkan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan disebut musim labuh. Adapun ciri-ciri musim pancaroba (peralihan), yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin tidak teratur, sering terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat.

3. Musim Peralihan (Maret – Mei dan September – November)

Periode Maret – Mei dikenal seagai musim Peralihan I atau Muson pancaroba awal tahun, sedangkan periode Septemer – November disebt musim peralihan II atau musim pancaroba akhir tahun. Pada musim-musim Peralihan, matahari bergerak melintasi khatulistiwa, sehingga angin menjadi lemah dan arahnya tidak menentu.

4.Selain angin muson barat dan timur juga terdapat angin lokal.

Angin ini bertiup setiap hari, seperti angin darat, angin laut, angin lembah dan angin gunung. Angin lokal dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Angin Darat dan Angin Laut
Angin ini terjadi di daerah pantai yang diakibatkan adanya perbedaan sifat daratan dan lautan. Pada malam hari daratan lebih dingin daripada lautan sehingga di daratan merupakan daerah maksimum yang menyebabkan terjadinya angin darat. Sebaliknya, pada siang hari terjadi angin laut. Perhatikan gambar di bawah ini. Kedua angin ini banyak dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut. Pada malam hari saat bertiupnya angin darat, para nelayan pergi menangkap ikan di laut. Sebaliknya pada siang hari saat bertiupnya angin laut, para nelayan pulang dari penangkapannya.

2. Angin Lembah dan Angin Gunung
Pada siang hari puncak gunung lebih cepat menerima panas daripada lembah yang dalam keadaan tertutup. Puncak gunung tekanan udaranya minimum dan lembah tekanan udaranya maksimum. Karena keadaan ini maka udara bergerak dari lembah menyusur lereng menuju ke puncak gunung. Angin dari lembah ini disebut angin lembah. Pada malam hari puncak gunung lebih cepat mengeluarkan panas daripada lembah. Akibatnya di puncak gunung bertekanan lebih tinggi (maksimum) dibandingkan dengan di lembah (minimum) sehingga angin bertiup dari puncak gunung menuruni lereng menuju ke lembah. Angin dari puncak gunung ini disebut angin gunung

Sumber : http://ilmukelautan.com/publikasi/oseanografi/fisika-oseanografi/405-pola-umum-angin-di-indonesia#