Wilayah di bawah garis hijau merupakan area yang dilewati Gerhana Matahari Sebagian di Indonesia. (Kredit: Solar Eclipse Maestro)
Mengawali musim gerhana tahun 2014, Gerhana Bulan Total sudah berlalu. Dan gerhana kedua di tahun 2014 akan kita jelang.
Gerhana kedua di musim gerhana, tapi juga merupakan gerhana Matahari pertama di tahun 2014. 29 April 2014, sebagian kecil masyarakat di Bumi akan bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian. Sedangkan sajian utama dari gerhana ini yakni Cincin Api Matahari hanya bisa dinikmati oleh penguin di Antartika!
Gerhana Matahari terjadi saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang oleh Bulan. Pada saat Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, ada kalanya seluruh cahaya Matahari dihalangi Bulan sehingga terjadi Gerhana Matahari Total, dan ada kalanya juga hanya sebagian cahaya Matahari yang terhalang sehingga pengamat di Bumi yang berada dalam jalur gerhana masih bisa melihat sebagian piringan Matahari.
Bulan yang berdiameter 3476 km, bergerak mengelilingi Bumi dalam lintasan elips sehingga jarak antara Bumi dan Bulan bervariasi dari jarak rata-ratanya yakni 384460 km. Variasi jarak Bumi - Bulan bisa mencapai maksimum 406767 km dan jarak minimumnya adalah 356395 km. Kombinasi diameter Bulan dengan jarak Bumi - Bulan menyebabkan piringan Bulan di langit atau diameter sudut Bulan juga bervariasi dari 29' 22'' sampai dengan 33' 31''. Rata-rata ukuran diameter sudut Bulan 31' 5''.
Selain Gerhana Matahari Total (GMT) dan Gerhana Matahari Sebagian (GMS), ada juga Gerhana Matahari Cincin (GMC), yang terjadi saat piringan Bulan yang menghalangi cahaya Matahari lebih kecil dari piringan Matahari. Akibatnya, Bulan menghalangi sebagian besar cahaya Matahari, menyisakan lingkaran cincin Matahari yang tidak tertutupi piringan Bulan seperti yang akan terjadi pada 29 April ini.
GMC 29 April 2014 merupakan gerhana istimewa dalam seri Saros 148, karena ia merupakan gerhana cincin pertama dalam seri tersebut. Gerhana Matahari Cincin dalam seri Saros 148 akan berganti menjadi Gerhana Hibrid pada 20 Mei 2050 dan gerhana total pertamanya akan terjadi pada 31 Mei 2068.
Gerhana Matahari Sebagian bisa dinikmati oleh sebagian penduduk Bumi di Samudera Hindia, selatan Indonesia, dan Australia.
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/secuil-gerhana-matahari-untuk-indonesia